Sabtu, 10 November 2012

Seni Tari



Seni Tari Bali



A.    Sejarah Tari Bali

                        Tari bali merupakan bagian organik dari masyarakat pendukungnya dan perwatakan dari masyarakatnya tercermin dalam tari. (I Made Bandem, 1983). Menurut struktur masyarakatnya, seni tari bali dapat dibagi menjadi 3 (Tiga) periode yaitu:
1. Periode Masyarakat Primitif (Pra-Hindu) (20.000 S.M-400 M)
2. Periode Masyarakat Feodal (400 M-1945)
3. Periode Masyarakat modern (sejak tahun 1945)
1.1  Masyarakat Primitif (Pra-Hindu)
Pada zaman Pra-Hindu kehidupan orang-orang di Bali dipengaruhi oleh keadaan alam sekitarnya. Ritme alam mempengaruhi ritme kehidupan mereka. Tari-tarian meraka menirukan gerak-gerak alam sekitarnya seperti alunan ombak, pohon ditiup angin, gerak-gerak binatang dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk gerak semacam ini sampai sekarang masih terpelihara dalam Tari Bali. Dalam zaman ini orang tidak saja bergantung kepada alam, tetapi mereka juga mengabdikan kehidupannya kepada kehidupan sepiritual. Kepercayaan mereka kepada Animisme dan Totemisme menyebabkan tari-tarian mereka bersifat penuh pengabdian, berunsurkan Trance (kerawuhan), dalam penyajian dan berfungsi sebagai penolak bala. Salah satu dari beberapa bentuk tari bali yang bersumber pada kebudayaan Pra-Hindu ialah sang hyang.
1.2  Masyarakat Feodal
Pada masyarakat feodal perkembangan Tari Bali ditandai oleh elemen kebudayaan hindu. Pengaruh hindu dibali berjalan sangat pelan-pelan. Dimulai pada abad VII yaitu pada pemerintahan raja ugra sena di Bali. Pada abad X terjadi perkawinan antara raja udayana dengan mahendradatta, ratu dari jawa timur yang dari perkawianan tersebut lahir raja airlangga yang kemudian menjadi raja di jawa timur. Sejak itu terjadi hubungan yang sangat erat antara jawa dan bali. Kebudayaan bali yang berdasarkan atas penyembahan leluhur ( animisme dan totemisme) bercampur dengan Hinduisme dan budhisme yang akhirnya menjadi kebudayaan hindu seperti yang kita lihat sekarang catatan tertua yang menyebutkan tentang berjenis-jenis seni tari ditemui di jawa tengah yaitu batu bertulis jaha yang berangka tahun 840 Masehi. Pada zaman Feodal tari berkembang di istana, berkembang juga dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kepentingan agama yang tidak pernah absen dari tari dan musik.

1.3  Masyarakat Modern
Didalam masyarakat modern yang dimulai sejak kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, patromisasi dari kerajaan-kerajaan di zaman Feodal mulai berkurang. Pada masa ini banyak diciptakan kreasi-kreasi baru, walaupun kreasi baru itu masih berlandaskan kepada nilai tradisional; yaitu hanya perobahan komposisi dan interpretasi lagu kedalam gerak.

B.     Pengertian Tari
Tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia. Dari pengertian tersebut tampak dengan jelas bahwa hakekat daripada tari adalah gerak. Sehubungan dengan hal tersebut dalam buku Kamus umum Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa: “Tari adalah gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama dan biasanya diiringi dengan bunyi-bunyian (seperi musik, gamelan)”. Poerwadarminta, (1976 : 1020). Gerak-gerak dari bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Selanjutnya dalam buku pendidikan seni tari disebutkan bahwa “seni tari adalah ungkapan nilai-niliai keindahan dan keluhuran lewat gerak dan sikap”. (Wardhana, 1990:8)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak keseluruhan tubuh yang indah. Gerak ini ditata dengan irama lagu pengiring sesuai dengan lambang watak dan tema tari.

C.    Klasifikasi Tari Bali
Berdasarkan jenisnya tari Bali dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: 1) jenis tari menurut fungsinya, 2) jenis tari menurut koreografinya, 3) jenis tari menurut cara penyajiannya, 4) jenis tari menurut tema atau isinya.
*Jenis Tari Menurut Fungsinya
  1. Seni tari Wali/Sakral (religius dance), tarian ini berfungsi sebagai pelengkap pelaksana dalam upacara keagamaan yang dilakukan di Pura-pura dan tempat-tempat yang ada hubungannya dengan upacara agama, sebagai pelaksana upacara dan upakara agama tidak pakai lakon contohnya tari Rejang, tari Pendet.
  1. Seni tari Bebali/ceremonial dance, adalah seni tari yang berfungsi sebagai pengiring upacara/upakara di Pura-pura atau di luar pura pada umumnya memakai lakon, contohnya Drama Tari, Topeng, Arja.
  1. Seni tari Bali-balian (secular dance), adalah segala tari yang mempunyai unsur dan dasar tari dari seni tari yang luhur yang tidak tergolong tari wali ataupun tari bebali serta mempunyai fungsi sebagai seni serius dan seni hiburan. Contohnya, tari Legong Keraton, tari Joged (Bandem, 1991).
Dalam uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menurut fungsinya tari dibedakan menjadi tiga yaitu: Tari Wali merupakan tarian sakral yang hanya ditarikan di tempat-tempat suci, Tari Bebali, yang masih ada hubungannya dengan upacara adat baik di Pura maupun di luar Pura yang sudah memakai lakon, tari Bali-balian, tarian yang sudah mengandung unsur seni dan hiburan.


*Jenis Tari Menurut Koreografi (Pencipta/Penggubah)
Jenis-jenis tari menurut koreografinya dapat dibagi 3 yaitu:
  1. Tari Rakyat, adalah tarian yang sudah mengalami perkembangan masyarakat primitif sampai sekarang. Tarian ini sangat sederhana dan tidak begitu mengindahkan norma-norma keindahan dan bentuk yang standar. Pada zaman masyarakat primitif tarian ini merupakan Tarian Sakral yang mengandung magis. Gerak-gerik tariannya sangat sederhana karena yang dipentingkan adalah keyakinan yang terletak di belakang tarian tersebut., contohnya tarian meminta hujan, tarian untuk mempengaruhi binatang buruan. Tarian di Indonesia yang berpijak Tarian Primitif misalnya Tari Sanghyang, Tari Barong, dan sebagainya. Sedangakan yang masih merupakan ungkapan kehidupan rakyat yang pada umumnya merupakan tari gembira atau tarian pergaulan/sosial misalnya tari joged.
  1. Tari Klasik, adalah tari yang semula berkembang dikalangan Raja dan bangsawan yang telah mencapai kristalisasi artistik yang tinggi sehingga memiliki nilai tradisional. Tari klasik merupakan tarian dipelihara di istana raja-raja dan bangsawan yang telah mendapat pemeliharaan yang baik sekali bahkan sampai terjadi adanya standarisasi di dalam koreografinya.
  1. Tari Kreasi Baru, adalah tarian yang sudah diberi pola garapan baru, tidak lagi terikat kepada pola-pola yang telah ada dan lebih menginginkan kebebasan dalam hal ungkapan meskipun sering gerakannya berbau tradisi.
*Jenis Tari menurut Cara Penyajiannya
            Jenis tari menurut penyajiannya dibagi 3 yaitu:
  1. Tari Tunggal, adalah tari pertunjukan yang hanya ditarikan oleh satu orang penari.
  2. Tari berpasangan/Tari Duet, adalah tarian yang dilakukan oleh dua peran, diantara peran yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi atau ada kaitan yang erat di dalam koreografinya baik berpasangan sejenis maupun berpasangan tidak sejenis.
  3. Tari Kelompok/Massal, adalah tarian yang ditarikan oleh banyak orang.
*Jenis Tari Menurut Cara Isi/Temanya
Jenis tari menurut isi dapat dibagi 4 yaitu:
  1. Tari Panthomin, yaitu tarian yang menirukan gerak-gerik dari objek yang terdapat diluar diri manusia.
  2. Tari Erotik, adalah tarian yang mengandung isi yang erotis atau percintaan.
3. Tari Eroik/Tari Kepahlawanan, yaitu tarian yang mempunyai latar belakang penghindaran terhadap penderitaan (Tari Barong) dan tarian Perang (Tari Baris).
  1. Drama Tari yaitu tarian yang membawakan suatu cerita biasanya ada yang berdialog dan ada yang tidak memakai dialog.


D.    Macam Gerak Tari Bali
Macam-macam gerakan tari Bali dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
a. Macam-macam gerakan kaki:
1.      Tapak sirang pada : telapak kaki serong
2.      Ngumbang : berjalan
3.      Gandang arep : berjalan kemuka
4.      Gandang uri : berjalan ke belakang
5.      Milpil buku : berjalan cepat
6.      Nyeregseg : bergeser cepat
7.      Mehbeh ngajeg : kaki bergetar
8.      Tayog : berjalan (dalam tari laki)
9.      Ngunda : bersejingkat naik turun
10.  Gelatik nuwut papah : kaki bergeser kesanmping
11.  Ngelikas : berjlan silang
b. Macam-macam gerakan tangan:
1.    Nagastru : haluan tangan berputar kedalam
2.    Luk nerudut : haluan tangan seiring
3.    Luk ngelimat : haluan tangan bertentangan
4.    Nepuk kampuh : tangan menekan kampuh
5.    Ngepik : pergelangan tangan bolak-balik
6.    Ugel karna : tangan meraba telinga
7.    Nabdab warangke : tangan meraba kampuh
8.    Nabdab gelung : tangan meraba gelungan
9.    Nabab pingkel : tangan meraba gelang
10.                        Mungkah lawang : membuka tarian
11.                        Mentang laras : salah satu tangan lurus kedepan dengan posisi ngagem
12.                        Nyalud : tangan berlipat-lipat
c. Macam-macam gerakan jari
1.    Jeriring : jari-jari bergetar halus
2.    Ngempurit : ibu jari melekat dijari tengah
3.    Ngeletik : jari manis berkedip
4.    Gerigah : getaran jari yang keras
5.    Nyangkup bawa: kedua tangan dan jari kuncup
6.    Manganjali : tangan menyembah
7.    Nuding : jari menunjuk
8.    Ulap-ulap : melambai-lambai
9.    Nyugar : membentang kampuh
d. Macam-macam gerakan badan
1.      Ngotag pala : pangkal lengan bergetar pelan
2.      Ngenjet pala: pangkallengan bergetar cepat
3.      Ngelo : badan dibelak-belok diikuti gerakan tangan
4.      Ngelung : badan dibengkokan
5.      Neregah : mendorong
6.      Ngumad : menarik
7.      Sleag-sleog : badan condong kanan condong kiri
e. Macam macam gerakan leher
1.    Ulu wangsul: gerakan leher membentuk angka 8
2.    Ngepik atas: gerakan tangan kanan dan kiri secara bersamaan dengan posisi            tangan agem kiri
3.    Ngangget : gerakan dagu ke atas kemudian dikembalikan ketengah di dada
4.    Nyegut : gerakan leher ditarik kebelakang, mata melihat ke bawah, kening dikerutkan
5.    Ngucek : gerakan mata kekiri dan kekanan dengan cepat
6.    Ngipuk : gerakan berciuman
7.    Ngotag leher: gerakan leher kekiri dan kekanan dengan pelan
8.    Ngenjet leher: gerakan leher kekiri dan kekanan dengan cepat
9.    Nyelede t: gerkan mata ke kiri atau kekanan

f. Macam-macam mimik
1.    Luru : riang gembira
2.    Dedeling : marah
3.    Kwera : lemah lembut
4.    Ngeluncit : kening berkedip
5.    Kekuwub : kewibawaan
6.    Manis cerengu: senyum manis
7.    Tetangisan : sedih

1 komentar:

  1. Woori Casino No Deposit Bonus 2021 | Free Play in Demo
    Woori Casino 바카라사이트 offers novcasino a herzamanindir variety of https://octcasino.com/ free spins and no deposit bonuses, as well as regular promotions. As you can't claim kadangpintar this offer without being registered

    BalasHapus