Tari Margapati |
Seni tari
Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali
atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan
untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari
untuk hiburan pengunjung.
Pakar seni
tari Bali I Made Bandem pada awal tahun
1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang
tergolong ke dalam tari wali misalnya Tari Berutuk, Sang
Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede,Tari bebali antara
lain ialah Tari Gambuh, Topeng Pajegan dan Wayang Wong,
sedangkan Tari balih-balihan antara lain ialah Tari Legong, Parwa,
Arja, Prembon dan Joged serta berbagai koreografi tari
modern lainnya.
·
Penjelasan
mengenai Tari Margapati
Salah satu
tarian yang sangat populer di Bali ialah Tari Margapati. Berbagai
istilah-istilah yang muncul dari pengertian Tari Margapati ini antara lain :
1. Tari Margapati ini berasal dari kata "Marga". Di Bali, kata marga adalah sebutan dari kata "jalan" atau "margi"
dan "pati" merupakan
kematian atau meninggal dunia sehingga tari ini mungkin berarti jalan menuju kematian atau tarian yang menggambarkan
kesalahan jalan seorang wanita, karena tari ini biasanya ditarikan oleh seorang
penari wanita dengan gerakan - gerakan yang menyerupai seorang laki - laki.
2. Tari Margapati adalah tari
bebancihan, penarinya perempuan tetapi menarikannya dengan gaya
lelaki. Arti sebenarnya dari Tari Margapati ini adalah (mrga =
binatang, pati = raja) yang merupakan sebuah tarian yang melukiskan gerak-gerak seekor raja hutan (singa) yang
sedang berkelana di tengah hutan untuk memburu mangsanya.
Tari Margapati ini adalah buah karya dari Bapak Nyoman Kaler dan diciptakan pada tahun 1942. Jenis tari tradisional Bali
yang dibawakan oleh penari terdiri dari :
·
Tari
Tunggal (Individu)
·
Tari
Berpasangan (Dua orang penari)
·
Tari
Berkelompok
·
Tari
Massal (Kolosal)
Tari
Margapati ini merupakan salah satu contoh Tari
Tunggal atau tari yang dibawakan oleh seorang penari. Tari tunggal khususnya
pada Tari Margapati ini mempunyai beberapa tujuan tertentu
bagi penarinya, antara lain :
1. Menguji mental penari saat tampil di
depan umum,
2. Mengembangkan daya imajinasi,
pengungkapan dan penguasaan diri sesuai dengan tema tari yang dibawakan,
3. Mematangkan daya serap ilmu dan
teknik menari, serta
4.
Menguji
kualitas dan kemampuan estetika penari.
Tari ini
berfungsi sebagai Tari Balih-balihan (Tari
yang berfungsi sebagai tontonan/pertunjukan untuk pelengkap upacara yadnya di
Bali).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar